Dalam dunia kerja, pasti ada waktunya kita ingin resign. Baik untuk mendapatkan karir yang lebih baik ataupun karena tidak nyaman dengan tempat kerja yang kamu miliki sekarang. Tetapi, tidak semua alasan bisa kita ungkapkan dengan pihak manajemen.
Saat ingin resign, banyak orang pasti menjadi bingung bagaimana memberikan alasan resign dengan jujur, namun tetap terlihat profesional. Karena alasan resign ini adalah hal penting dalam perjalanan karir kita. Belum lagi, manajemen kantor bisa saja tidak menerima alasannya dan mempersulit proses resign kamu.
Alasan Resign Kerja yang Bisa Kamu Pakai
Apapun alasan yang kamu punya, sebaiknya jangan terburu-buru dalam menentukan alasan resign. Berikut adalah beberapa alasan resign kerja yang mungkin cocok untukmu.
Penawaran yang Lebih Baik
Jika kamu mendapatkan penawaran yang lebih baik, itu adalah alasan yang masuk akal untuk kamu resign. Hal ini bisa datang dalam berbagai bentuk, mulai dari gaji yang lebih besar, perusahaan yang lebih baik, tunjangan yang menggiurkan, dan lain-lain. Tentu saja ini merupakan kesempatan untuk mendapatkan yang lebih baik dan kamu perlu meninggalkan pekerjaan yang lama untuk mendapatkannya.
Lingkungan Kerja yang Toxic
Dengan maraknya pembicaraan tentang mental health, tidak heran jika kamu ingin mengajukan resign karena lingkungan kerja yang toxic. Toxic environment diartikan sebagai lingkungan yang kurang sehat dan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari rekan kerja yang tidak baik, pihak manajemen yang sering menyulitkan, hingga jam kerja yang melelahkan. Alasan ini sebenarnya sah-sah aja untuk kamu utarakan jika kamu ingin lingkungan kerja yang lebih sehat.
Work Life Balance
Beberapa perusahaan ada saja yang membuat karyawannya bekerja lebih dari jam normalnya. Jam kerja yang buruk ini bisa berdampak pada kesehatan diri, baik secara fisik maupun mental.
Ini biasanya disebut sebagai work-life balance, yang menyinggung soal keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Ini merupakan alasan resign kerja yang masuk akal dan bisa kamu pakai.
Tidak Ada Perkembangan
Untuk mendorong karir, kita perlu tempat dimana kita bisa berkembang dalam pekerjaan. Jika kamu merasa tidak berkembang, ini bisa membuat kamu ingin resign.
Hal ini biasanya terjadi ketika pekerjaan sehari-hari selalu itu-itu saja dan sudah tidak ada proses pembelajaran yang baru untuk mengasah kemampuan. Hal seperti ini bisa membuat kita bosan dan ingin mencari tempat baru, dan ini merupakan alasan yang masuk akal.
Perubahan Karir
Selain tidak ada perkembangan, terkadang orang juga ingin merubah haluan karirnya. Hal ini mungkin bisa terjadi ketika kamu merasa kurang cocok dengan pekerjaan yang kamu miliki sekarang.
Nah, alasan ini adalah alasan yang masuk akal untuk resign. Ini mungkin akan terasa seperti mengulang dari nol, tapi jika kamu memang merasa tidak cocok dengan pekerjaan sekarang, perjuangan ini tidak akan sia-sia.
Masalah Gaji
Masalah gaji merupakan salah satu alasan yang paling sering dipakai untuk mengajukan resign. Alasan ini sangat masuk akal, apalagi jika kamu merasa tanggung jawab dan gaji yang kamu miliki tidak selaras.
Jika iya, jangan takut untuk mengajukan resign dan sampaikan alasan ini. Seorang pegawai berhak untuk menerima gaji yang sesuai dengan pekerjaan dan performanya.
Hubungan Pribadi
Pekerjaan bisa saja mengganggu kehidupan pribadi kita dan ini bisa juga menjadi alasan untuk resign. Contoh mungkin karena kamu ingin menikah ataupun menjadi orang tua full-time. Perusahaan yang baik akan memahami jika ini adalah alasan kamu ingin resign.
Menjadi Karyawan Tetap
Bagi kamu yang statusnya masih karyawan paruh waktu atau kontrak dan ingin menjadi karyawan tetap, ini adalah alasan yang masuk akal untuk kamu pakai. Karyawan tetap pasti mendapatkan gaji yang lebih besar dan biasanya tunjangannya lebih menguntungkan.
Nah, itu dia beberapa alasan resign kerja yang kamu bisa gunakan. Dalam mengajukan resign, kamu tetap harus jujur, tapi tidak berarti kamu harus mengungkapkan semuanya kepada perusahaan.
Jika kamu punya alasan lain untuk resign, jangan ragu-ragu dan ungkapkan saja kalau memang benar. Yang penting, kamu pikirkan terlebih dahulu bagaimana cara yang paling baik untuk menyampaikannya.